Keberadaan Program Studi (prodi) S1 Pendidikan Bahasa Mandarin menarik sebuah harian Ibu Kota. Kemarin, Guo Ji Ri Bao, Jawa Pos Grup, mengirim dua wartawannya. Mereka melakukan interview seputar Universitas Widya Kartika (Uwika), khususnya prodi baru tersebut.

Mereka adalah Li Jun Long dan Wang Pei Ran. Keduanya berkebangsaan China. Saat ini, mereka masih menempuh kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta Ibu Kota. Dalam praktiknya, Li Jun Long dan Wang Pei Ran bergabung dengan Guo Ji Ri Bao untuk pemenuhan tugas kuliah.

Guo Ji Ri Bao merupakan harian berbahasa mandarin yang berkantor pusat di Jakarta. Dalam terbitannya, koran ini juga menggunakan tulisan mandarin. Keberadaannya merupakan jawaban untuk memfasilitasi para pembaca dari kalangan Tionghoa.

Dua wartawan yang di kirim tiba di Uwika sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah berbincang sejenak, mereka minta diajak berkeliling. Saat melihat latihan menari tarian China, keduanya kagum. Terutama Li Jun Long.

Yang membuatnya takjub, mahasiswa Uwika yang baru semester awal sudah diajar menari oleh native dari China. Padahal, gaya berbicara native tersebut cukup cepat menggunakan bahasa mandarin. “Apa mereka mengerti?” tanyanya keheranan. “Tentu,” jawab Budi Hermawan,S.E., MTCSOL, Kaprodi Bahasa Mandarin Uwika saat mendampingi kedua wartawan itu.

Setelah kegiatan berkeliling dirasa cukup, interview dilanjutkan dengan jajaran pimpinan. Hadir dalam kesempatan itu Rektor Uwika Dr. Ir. Gembong Baskoro, M.Sc., Wakil Rektor 1 Drs. Darmanto, M.Sc., Wakil Rektor 2 Dra. Felicia O. Dien Koeswanto, Dekan Fakultas Bahasa Dr. Thea Sairine, MTCM, ML, Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi Dra. Eva Johana, M.Si., serta jajaran dosen dan kaprodi.

Salah satu pertanyaan yang dilontarkan adalah perihal motivasi dan keunggulan Prodi S1 Pendidikan Bahasa Mandarin. “Mengapa harus mempertahankan pengajuan izin tersebut? padahal, selama selama 5 tahun, tentu banyak hambatan? Apa motivasinya? Kemudian keunggulan apa yang dimiliki Uwika?” kata Li Jun Long.

Rektor menegaskan, salah satu motivasi mendirikan prodi S1 Pendidikan Bahasa Mandarin adalah untuk mencetak tenaga pengajar bahasa mandarin yang berkualitas. Sebab, di Indonesia, kebutuhan akan tenaga tersebut masih cukup tinggi. “Nah, hal itulah yang menjadi tekad kami untuk bisa turut membangun dunia pendidikan negeri ini,” urainya.

Terkait keunggulan, Uwika punya banyak hal. “Salah satunya dari kualitas dosen pengajar. Dosen S1 Mandarin Uwika sudah S2 semua. Dan kebanyakan adalah lulusan dari China. Ada juga native yang berasal dari sana (China),” tandasnya.

Leave a Comment